Teks

Ferdy Sambo Mengaku Punya Beban Berat pada Terdakwa Lain

JAKARTA – Terdakwa Ferdy Sambo mengungkapkan bahwa dirinya merasa berdosa kepada semua terdakwa perintangan penyelidikan kasus tewasnya Brigadir J di Duren Tiga.

Pernyataan tersebut disampaikan Ferdy Sambo saat menjadi saksi untuk terdakwa kasus perintangan penyidikan Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria dan Arif Rachman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2023) malam.

“Mohon maaf Yang Mulia ini sudah saya sampaikan pada Sidang Kode Etik mereka semua ini tidak ada yang salah. Dudukan faktanya jangan karena dia Karo, Kaden, Wakaden saya kemudian harus dijadikan tersangka dan dipecat,” kata Ferdy Sambo di persidangan.

Mantan Kadiv Propam Polri ini mengungkapkan bahwa dirinya berdosa kepada semua terdakwa perintangan penyelidikan.
Mantan Kadiv Propam Polri itu mengaku berat sekali beban yang harus dipikulnya.

Baca Juga  Polri Pastikan Video Uang Rp900 Miliar di Bungker Rumah Ferdy Sambo Hoaks, Ini Faktanya

“Penasihat hukum saya sudah buat pernyataan di setiap tingkat pemeriksaan saya sesali ini. Saya berdosa sama mereka dan keluarga. Berat sekali beban yang harus saya tanggung,” sambungnya.

Ferdy Sambo mengatakan harusnya saat pemeriksaan Sidang Kode Etik itu harus dilihat tingkat kesalahan mereka.

“Jangan karena mereka Karo saya terus harus dipecat dan dipidanakan. Irfan jangan karena bekas aspri saya mengganti DVR lalu dipecat. Itu sudah saya sampaikan di proses kode etik maupun pemeriksaan kepada penyidik,” ujarnya.

Sebelumnya dalam persidangan Ferdy Sambo juga menyebut bahwa Hendra Kurniawan memiliki integritas dan dikhawatirkan bocorkan skenario tewasnya Brigadir J di Duren Tiga.

“Karena saya khawatir kalau saya beri tahu Hendra nurut atau tidak,” jawab pria yang sebelumnya bintang dua ini.

Baca Juga  Dituduh Gunakan Ijazah Palsu, Kades Polora Indah Bakal Tempuh Jalur Hukum

“Bandel Hendra ini menurut saudara,” tanya hakim.

“Bukan bandel Yang Mulia, karena sepengetahuan saya setingkat di atas yang bersangkutan. Lima belas tahun di Propam dia punya integritas, punya potensi bocorkan skenario,” jawab Sambo.

“Dari pada dia melawan perintah saya lebih baik tidak saya beri tahu dia Yang Mulia,” tegas Sambo.(SW)